Pertama tahu novel ini, hmmmm... Lupa kapannya, yang jelas tidak serta merta bisa membaca kedua novelnya, harus antri terlebih dahulu dengan teman-teman untuk kemudian membacanya. Saking penasaran sama isinya novel-novel ini, kadang suka nyari-nyari kesempatan ke teman yang gilirannya baca tapi sedang ngerjakan tugas-tugas kuliah lain, aku pinjam sebentar untuk kubaca. Nah, kalau dia pengen baca ya harus segera dikembalikan, begitu terus sampai tiba giliranku.
Yang buat aku takjub itu ya jalan ceritanya, bagaimana seorang Ana Althofunnisa' yang berharap bertemu dengan pujaannya hatinya Abdulloh (nama pena Azzam -Khairul Azzam). Dan ketika bertemu di saat yang aku menyebutnya terlalu pas, yaitu saat Ana sudah akan melangsungkan pernikahannya dengan Furqon, teman Azzam juga yang memang lebih dulu mengkhitbah Ana. Ya pasti bisa bayangin gimana perasaan kecewanya Ana (yang kemudian ia ikhlaskan saja) ketika orang yang dicari-cari gak muncul dan muncul saat ia tak bisa berbuat apa-apa untuk membatalakan pernikahannya.
Dan ending cerita yang dibuat begitu melegakaanya, yaitu menikahnya Ana dan Azzam, membuat buku ini begitu menakjubkan ketika pertama kali membacanya. Makna yang ada pada buku jelas sekali yaitu "kalau sudah jodoh ya gak kan kemana." "Setelah berbagai cara untuk mencari jodoh dilakukan dan belum ketemu juga serahkan pada Alloh, insyaAlloh ada jalan."
Iftina^_^
Comments
Post a Comment