Nay dan Anak Ayamnya

Tadi pagi, kami (aku, suami, dan putri kecilku, Naylinl) jalan-jalan ke alun-alun dan melihat komunitas pecinta musang dan luwak yang ada di sana bersama hewan piaraannya itu. Putri kecilku sangat terpesona sama si musang yang menurutnya mungkin lucu banget, ayahnya disuruh gendong tuh musang. Tapi, Nay sendiri takut gak mau turun nyamperin tuh musang.
Karena sudah siang aku dan suami memutuskan untuk pulang, Nay gak mau dan bersikerasa melihat hewan-hewan tadi, di perjalanan pulang ia masih terus ngambek.

Sebelum pulang ke rumah, kami mampir ke pasar untuk belanja, dan parkir sepeda suamiku bedekatan dengan penjual anak ayam warna-warni, seketika ilang sudah ngambeknya Nay. Nay dan ayahnya membeli ayam itu.

Nyampek di rumah bener-bener tuh ayam disayang-sayang sama Nay, digendongi kayak bonekanya, katanya sakit ayamnya, tp sepertinya ayamnya pengen turun dari gendongannya Nay, karena dibawa kemana-mana sambil digendong jadi lemes ayamnya.
Setelah capek ngurus ayamnya, dikasi makan dan lain-lain akhire tuh ayam dikembalikan ke tempatnya. Dan bubuk siang Nay. Waktu bangun Nay masih nyariin ayamnya, sampai sore ia bermain dengan ayamnya.


Anum

Comments