Sinopsis Jodha Akbar Episode 74



Terakhir posting sinopsis Jodha Akbar adalah sinopsis episode 62, dan sekarang pengen nulis langsung yang episode 74, itu berarti ada 12 episode yang gak (mungkin belum) ku posting di blog ini. ^^

--------------------------------------

Atas izin Jalal dan ibu mertuanya Jodha merasa lega karena bisa merayakan festival warna bersama dengan gadis-gadis di istana yang mempunyai kepercayaan yang sama dengannya.


Maham Anga yang memang sangat tidak suka dengan Ratu Jodha berusaha mencegah sebisa mungkin terjadinya perayaan itu. Salah satu cara yang ia gunakan adalah dengan tidak memberi libur kepada para pelayan yang akan merayakannya bersama Jodha.

Para pelayan menjadi sangat khawatir akan perayaan itu karena sepertinya Maham Anga tidak menyukai perayaan itu dirayakan oleh Ratu Jodha. Tetapi Ratu Jodha mengatakan kepada mereka tidak perlu takut, karena Raja sendirilah yang telah memberikan izin padanya, dan para pelayan pun setuju untuk turut serta merayakannya bersama Ratu Jodha.


...........................................


Saat perayaan pun tiba, dengan berbagai warna yang telah disiapkan Jodha juga para pelayannya bersiap saling menghias wajah dengan serbuk warna, saat Ratu Jodha akan melempar serbuk warna ke salah seorang pelayannya, tiba-tiba serbuk warna itu mengenai Maham Anga yang sedang lewat, tanpa berkata apa-apa Maham Anga pergi meninggalkan Jodha.


"Ratu, sepertinya ini pertanda buruk, bahkan Maham Anga tidak mengatakan sepatah katapun, ini lebih dari sekedar marah," kata salah satu pelayan.

Di tempat lain (baca: kamarnya) Maham Anga langsung melihat dirinya di depan kaca, bagaimana penampilannya yang memakai baju serba putih kini menjadi serba merah karena terkena serbuk warna itu, ia sangat sangat marah dan meminta Resam, pelanyan setianya, untuk memberitahu Raja Jalal atas apa yang telah menimpanya.


Jalal sedang berdikusi dengan pemuka agama tentang masalah toleransi agama, tentang bagaimana seseorang yang berbeda agama untuk alasan apapun dilarang melukai keyakinan agama lain. Saat itu Resam datang, dan dengan terbata-bata menjelaskan atas apa yang terjadi pada Maham Anga.


Jalal marah besar dan langsung melihat kondisi bibinya tercinta, Maham Anga, di kamarnya. Dengan (sangat lebai menurutku) kemarah Maham Anga, mengatakan sangat terluka atas apa yang telah dilakukan oleh Ratu Jodha, bagaimanapun setelah kematian suaminya ia tidak pernah sekalipun memakai baju berwarna, dan hanya memakai pakaian putih saja, dan kini pakaian itu telah kotor karena Ratu Jodha.


Dengan Geram Jalal mendatangi Jodha di kamarnya. Jodha dimarahi habis-habisan oleh Jalal, Jalal memang memeberikan ijin atas festival warna ini adalah untuk hadiah bagi Jodha sebelum Jodha meninggalkan Agra, tapi apa yang telah dilakukan Jodha sudah sangat melewati batas, dengan sengaja ataupun tidak warna yang ia lemparkan mengenai Maham Anga, yang artinya seperti tidak menghormati keyakinan Maham Anga, keyakinan sebagian besar penduduk Agra, Jodha meminta maaf atas itu semua, ia juga merasa bersalah meski itu tidak sengaja, dan dia bersedia untuk dihukum apa saja atas kesalahannya itu.

Jalal akan segera memutuskan hukuman untuk Jodha di depan pengadilan, dan orang dari Amer pun harus tahu akan masalah ini.


Menanti waktu keputusan dari Jalal Jodha melamun di kamarnya, dan saat itu juga Maham Anga masih dengan kemarahannya masuk dan memberi tahu Ratu Jodha bahwa yang akan datang ke Agra dari Amer (kerajaannya Jodha) adalah ibunya sendiri, dan Ibunya Jodhalah (Ratu Maina Wati) yang akan memutuskan hukuman yang pantas untuk Jodha, supaya hukuman untuk Jodha sesuai dengan tradisi kerajaannya yang ia pegang kuat selama ini.



Bersambung...


Nantikan lanjutannya nanti malam jam setenga sembilan malam (pukul 20.30 WIB) di antv. ^^





Comments