Ketika Ban Sepeda Bocor...

Hari ini memang aku berencana untuk ke pusda, dan beneran rencanya pinjam buku sukses. Setelah proses pencatatan pinjaman buku di petugas pusda, aku dan keponakanku pengen liat bazar buku yang ada di depan pusda, buku yang di jual kisaran harga 5k-30k, hehehe... Meski tergolong murah, aku gak beli, karena belum nemu judul yang pas, apalagi kalau bukunya sudah ada di pusda, ya kan lebih baik minjem ^^.


Cerita hari ini sepertinya memang gak mulus semuanya, ya terbukti dengan dipanggilnya aku saat naik sepeda oleh bapak tukang parkir, dia bilang sepedaku bocor, dan benar ban sepeda bagian belakang kempes. Untung di dekat pusda ada tempat tambal ban, jadi gak terlalu jauh nuntun sepeda.

Sambil nungguin bapaknya selesai nambal iseng-iseng beli cilok di seberang jalan, lumayan buat temen sepi di tengah hiruk pikuk jalanan yang sepertinya gak pernah absen dilewati kendaraan. Jadi ingat lagunya Dewa, "... Di tengah keramaian aku merasa sepi, sendiri memikirkan kamu..." Yeeeee... Tapi mah beda sepinya, kalau kondisi seperti ini sepinya karena gak ada yang mau diomongin, karena ngomongpun akan kalah suaranya sama kendaraan yang lalu lalang. Jadilah merasa sepi.

Jadwal hari ini sepertinya lumayan padat, setelah makan cilok disambi nunggu ban sepeda tertambal, habis ini kalau lancar langsung beli bahan-bahan kue, habis itu masih ada seabreg kegiatan yang harus dilakukan di rumah »» namanya juga macak sibuk (daripada macak males) ^^.


by Ana

Comments